Reply 1994

Keluarga Na-jeong pindah dari Masan ke Seoul dan mengelola Rumah Kos Sinchon.

Na-jeong datang untuk menyemangati Kejuaraan Bola Basket Sang-min, tapi sakit punggungnya menyulitkannya.

Semua mahasiswa Rumah Kos Sinchon dan Na-jeong sangat senang dengan retret pertama mereka.

Chilbong menganggap aksen dialek Na-jeong lucu. Sementara itu, perasaan Na-jeong terhadap Sampah makin dalam.

Na-jeong datang menonton pertandingan sepak bola, tapi ada hal lain yang menarik perhatian Na-jeong.

Pesta mahasiswa Rumah Kos Sinchon dimulai dan perasaan satu sama lain muncul.

Chilbong pergi bermain sebagai pelempar awal di pertandingan terakhir Kejuaraan Bisbol.

Para mahasiswa Rumah Kos Sinchon masing-masing bertanding untuk menghabiskan liburan musim panas dengan cara tersendiri.

Setelah mengetahui perasaan Na-jeong, Chilbong dan Sampah mulai terganggu satu sama lain.

Tidak seperti yang mereka harapkan, para mahasiswa terjebak dalam insiden tak terduga selama perjalanan mereka.

Na-jeong membicarakan isi hatinya kepada Haitai, tapi dia mendengar kekhawatiran lain.

Cinta pertama Sampah muncul. Baik Sampah dan Na-jeong terganggu olehnya.

Na-jeong dan Chilbong menjadi sangat dekat setelah Sampah meninggalkan rumah kos.

Sampah mencium Na-jeong, dan Chilbong menyatakan bahwa pertarungan mereka belum berakhir.

Chilbong mencoba berkonsentrasi pada pelatihan, tapi Na-jeong menjadi seseorang yang tidak bisa dia lepaskan.

Sebuah rintangan muncul di antara Na-jeong dan Sampah dalam menjalani kehidupan bahagia mereka.

Na-jeong merasa cemas saat memikirkan Sampah, yang berada jauh darinya.

Dong-il ingin menjadi kaya dari investasi sahamnya, dan Haitai berjuang untuk menemukan cintanya yang ditakdirkan.

Sampah dan Na-jeong terpisah karena tidak bisa saling memberi banyak perhatian.

Mereka bertiga bertemu di lift. Mereka tidak bisa lagi bersembunyi atau menyerah.

Kisah anak-anak Rumah Kos Sinchon dan tahun '94 mereka belum berakhir.