Cinta Modern

Mengemudi dengan atap terbuka, aku diingatkan bahwa aku juga bisa mengganti gigi, menghadapi risiko, menangani ketidaknyamanan — dan bertahan dari tragedi. Pasanganku, dengan mata berkaca-kaca, berkata, 'Kau sayang mobil itu, dan suamimu adalah pria yang luar biasa.'

Intinya aku adalah vampir — tidur pukul 08.00 atau 09.00 dan bangun sekitar pukul 16.00 atau 17.00. Kencan pertama biasanya berjalan lancar karena berlangsung di petang hari, tetapi komplikasi segera muncul.

Kami bertemu di kereta. Enam jam yang sempurna dan saling menggoda. Awal kisah cinta kami? Memercayai kekuatan semesta, kami tak bertukar nomor ponsel. Terkadang, rencana romantis tidaklah cukup.

Dia segalanya yang diharapkan gadis 10 tahun dari seorang pria. Sudah diputuskan, aku jatuh cinta. Aku mulai bertanya-tanya apa kilau dari gaun pengantinku akan membuatnya terlihat pucat. Aku mulai membuat rencana di mana aku dan dia akan berakhir 'selamanya', seperti yang tertera di semua buku catatanku.

Mengingat kembali, mungkin seharusnya aku tahu siapa aku di saat pertama kali mencari kuis berjudul 'Apa aku gay?', tetapi aku tidak tahu.

Beberapa bulan kemudian, aku ada di ruang depan psikolog, membayar untuk tangisan keempatku, ketika seorang wanita masuk membawa anak. Awalnya, aku tak mengenali dia, lalu aku ingat wajahnya. 'Apakah kau istri pria yang selingkuh dengan istriku?' kutanya tanpa berpikir. 'Ya,' jawabnya. 'Namun, kami sudah tak bersama lagi.'

Aku tak ingat nama belakangnya. Dia tampan, dengan senyum indah dan mata biru yang luar biasa. Kurasa seksnya menyenangkan. Kami kurang saling mengenal. Tak akan pernah sungguh saling mengenal.

Pada malam itu, lama setelah kami menyerah mengenai hubungan kami, kami memulai lagi, kembali ke dalam arena. Namun, kali ini akan berbeda. Kami tak pernah membayangkan betapa berbedanya, atau betapa cepatnya.