Masa Muda Kita Yang Merekah

Rumor mengenai Pangeran Hwan dikutuk oleh hantu menyebar di seluruh penjuru negeri. Dia memiliki rahasia gelap yang tak bisa diberitahukannya kepada siapa pun. Orang-orang yang ingin menjatuhkan Hwan menyiapkan jebakan dan dia harus melawan mereka. Sementara itu, pembunuh master Hwan datang atas keinginannya sendiri.

Setelah menghadapi masalah di lahan perburuan, Hwan mendapati dirinya dalam keadaan yang sulit dipercaya. Jae-yi mengaku tak bersalah dan menyalahkan Hwan atas kematian keluarganya. Hwan bingung saat mengetahui kalau Jae-yi tahu mengenai rahasianya. Sementara itu, pelayan Jae-yi menyamar menjadi pria untuk belajar dari ilmuwan gila, Kim Myeong-jin.

Hwan tak bisa memercayai Jae-yi dan menyuruhnya datang sendiri menemuinya di Istana Timur. Untuk bisa ke sana, Jae-yi menyamar menjadi kasim. Sementara itu, Seong-on terkejut mengetahui ayahnya mungkin terkait dengan insiden doa tertulis.

Hwan memberi Jae-yi ujian kedua. Dia harus mencari tahu kenapa utusan yang dikirimnya ke rumah Master Min dibunuh dan Jae-yi mendapati itu ada hubungannya dengan Hwan. Hwan pun akhirnya memberinya ujian terakhir, yakni memecahkan kasus pembunuh berantai. Kini Jae-yi harus menghadapi tunangannya.

Hwan, Jae-yi, Myeong-jin, dan Ga-ram akhirnya bertemu. Mereka pergi untuk memecahkan Kasus Mata Angin. Sementara itu, Seong-on merasa dipermalukan karena dia bersaing melawan Sun-dol. Dia merasa kesal saat melihat Hwan dan Sun-dol bersama.

Jae-yi membuktikan dirinya dengan memecahkan Kasus Mata Angin dan Hwan mulai percaya padanya. Hwan mendengarkan yang terjadi kepada keluarga Jae-yi dan percaya kalau dia tak bersalah. Seong-on dan Jae-yi tak sengaja bertemu. Jae-yi mendapati kalau Seong-on selama ini membawa sesuatu yang ada hubungannya dengan dirinya.

Setelah memutuskan tak bisa memercayai Jae-yi, Hwan mengusirnya dari istana. Ada perintah chusoeryeong terhadap Ga-ram dan dirinya dalam bahaya. Seong-on penasaran kenapa Hwan menyelidiki kasus bekas tunangannya, dan Hwan kini merasa sangat kesepian tanpa Jae-yi.

Para pengawal Pangeran dan Departemen Perang bertanding polo. Interogasi terhadap syaman dimulai dan yang dikatakannya mendatangkan kekacauan bagi ibu kota dan istana.

Istana dan ibu kota dalam kekacauan setelah insiden kutukan syaman. Cho Won-bo menjadikan krisis itu kesempatan dan mulai menekan keluarga kerajaan. Hwan dan Jae-yi berusaha membuktikan yang membakar pohon prem adalah manusia dan mendapati pelakunya orang yang tak mereka sangka.

Berkat Jae-yi, Hwan membuka hatinya dan berteman lagi dengan Seong-on. Mereka bahkan menjadi lebih dekat. Sementara itu, setelah insiden kutukan syaman, kasus Byeokcheon tersingkap lagi. Jae-yi dan Hwan melihat jurnal Sekretaris Kerajaan untuk mengetahui yang terjadi.

Setelah mendapati jurnal Sekretaris Kerajaan mencurigakan, Hwan mulai menyelidiki yang terjadi di Byeokcheon dan kelopak botan kering. Setelah menerima pesan misterius, Cho Won-bo mencoba menumpas sisa-sisa pencuri.

Hwan bekerja sama dengan Jae-yi dan Seong-on untuk mencari cara meninggalkan istana setelah dikurung. Jae-yi akhirnya mengingat wajah utusan yang berada di rumahnya dan terkejut. Dia menemui Hwan setelah menyadari Hwan dalam bahaya.

Jae-yi mengaku ingatannya benar, tetapi Hwan percaya pada Tae-gang. Itu membuat Jae-yi bertambah bingung. Sementara itu, untuk memberi pelajaran kepada Untaian Es, Ga-ram mengambil inisiatif. Hwan pergi bersama Jae-yi dan Seong-on setelah menemukan orang yang melakukan trik terhadap doa tertulis berada di Paju. Mereka pun dalam bahaya.

Setelah kembali ke istana, Hwan mencoba mengirim Jae-yi kepada Seong-on karena tak mau Jae-yi terluka lagi. Sementara itu, seorang wanita misterius datang ke rumah Seong-on. Para pemburu bayaran menemui Cho won-bo terkait Ga-ram. Saat sedang bersenang-senang di penginapan, Hwan, Jae-yi, Myeong-jin dan Ga-ram dihadapkan dengan kasus pembunuhan lainnya.

Kelompok Manyeondang berhasil mendapatkan gelang pemberian Sim Yeong kepada Jae-yi dan mulai mengetahui bagaimana keluarga Jae-yi dibunuh. Raja mengumumkan pemilihan Putri Mahkota akan segera dilakukan, jadi Hwan bersiap melepaskan Jae-yi. Sementara itu, Pangeran Myeong-han, yang mengalami mimpi buruk, mengatakan hal yang mengejutkan.

Ratu sangat marah Won-bo memanfaatkan putranya, Pangeran Myeong-ahn. Hwan mencoba menemui Park Han-su untuk mencari tahu yang terjadi di Byeokcheon, tetapi Cho Won-bo bertindak lebih dahulu untuk mencegahnya buka mulut. Sementara itu, Putri Ha-yeon mengambil keputusan riskan untuk menolong Pangeran Myeong-ahn pulih, dan kelompok Manyeongdang kian dekat dalam mengetahui yang sebenarnya.

Putri Ha-yeon dan Pangeran Myeong-ahn meninggalkan istana untuk bertemu Biksu Mu-jin dan seorang pembunuh mengikuti mereka. Hwan dan Jae-yi menanyai Tae-gang mengenai misteri baru yang mereka kuak, tetapi Tae-gang bilang dirinya tak tahu apa-apa. Sementara itu, Ratu memberi tahu Seong-on kebenaran mengenai Jae-yi, dan Jae-yi mendapati dirinya dalam bahaya.

Seong-on mengetahui kalau Sun-dol sebenarnya adalah Min Jae-yi dan merasa dikhianati. Sementara itu, Tae-gang memberi tahu Hwan segala rahasianya. Hwan, Jae-yi, Myeong-jin dan Ga-ram kian mendekati kebenarannya dan mulai melacak surat rahasia yang ditinggalkan Min Ho-seung, tetapi masalah lainnya menerpa mereka.

Setelah mengetahui yang tertulis dalam jikgeumdo, Hwan dan Han Jung-eon terkejut. Jae-yi ditangkap atas pembunuhan. Hwan lebih terkejut lagi mendengar Jae-yi mengakui semuanya. Cho Won-bo menuntut Putra Mahkota diberhentikan. Sementara itu, Seong-on mendapat perintah dari Ratu secara rahasia.

Setelah mengetahui rahasia Ratu, Cho Won-bo marah besar. Ratu pun bertindak saat Won-bo mengancam putranya. Sementara itu, Hwan berenam tiba di Desa Naewang dan berusaha meyakinkan mereka. Tepat pada saat itu, Cho Won-bo datang lagi untuk membunuh mereka. Akankah Hwan bisa melindungi orang-orang Byeokcheon?